PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA DI HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN MAEMATIKA (HIMAPTIKA)

PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA DI HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN MAEMATIKA (HIMAPTIKA) DAPAT MENAMBAH PEMAHAMAN MATEMATIKA MAHASISWA PRODI MATEMATIKA FKIP UNSWAGATI CIREBON


KARYA TULIS ILMIAH
Disusun untuk diikutsertakan dalam lomba Karya Tulis Mahasiswa di Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon tahun 2010


Disusun oleh :
SRI ASNAWATI
NPM. 106070126





UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2010




KATA PENGANTAR

Matematika adalah salah satu ilmu dari sekian banyak ilmu yang pernah dipelajari manusia baik itu disengaja atau tidak disengaja. Di tiap tingkatan jenjang pendidikan formal dari TK, SD, SMP, SMA bahkan di PTN peserta didik pun mempelajari matematika. Dalam perkembangannya matematika terus berkembang. Begitu pula dengan perkembangan matematika di jurusan matematika fakultas keguruan dan ilmu pendidikan di Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. Dalam hal ini bukan hanya para pengajar yang menekuni dan mendalami matematika sebagai ilmu tetapi, peserta didik (mahasiswa) pun mencoba mengembangkan kemampuan ilmu matematikanya.
Dalam rangka mengembangkan keilmuan matematikanyalah mahasiswa yang aktif di himpunan mahasiswa jurusan matematika (HIMAPTIKA) mencoba untuk eksis dalam menuangkan ide-ide yang berhunbungan dengan kompetensi ilmunya, matematika. Himpunan jurusan matematika ini adalah sarana bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan keilmuan matematikaya disamping kepemimpinan, managemen organisasi dan entrepreneur.
Untuk itulah, pada kesempatan ini penulis mencoba mengetengahkan pengaruh keaktifan mahasiswa matematika di himpunan mahasiswa jurusan matematika (HIMAPTIKA) dalam peningkatan pemahaman matematika mahasiswa yang ternyata masih sangat kurang diminati oleh mahasiswa. Tulisann ini terutama penulis susun dalam rangka mengikuti lomba karya tulis mahasiswa yang diselenggarakan oleh Universitas Swadaya Gunung Jati tahun 2010.
Penulis telah berusaha maksimal dalam menyusun karya tulis ini berkat rahmat dan karunia dari Allah swt dan bantuan dari semua pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasihkepada yang terhormat:
1. Dr. H. Djakaria Machmud, S.E., M. Si. Selaku Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.
2. Ipik Permana, S. IP., M. Si., selaku Wakil Rektor III Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.
3. Prof. Dr. Djohan Rochanda Wiradinata, MP., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unswgati Cirebon.
4. Nedi Sunaedi, Drs., selaku ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Matematika.
5. Semua pihak yang telah membantu penulis.
Mudah- mudahan segala bantuan, bimbingan, motivasi dan doa restunya baik berupamoril maupun materil, semoga diterima oleh Allah SWT sebagai amal ibadah.
Penulis berharap karya tulis ini bermanfaat bai kita semua. Amin.


Cirebon, Januari 2010

Penulis




BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam aktifitasnya sebagai mahasiswa, proses belajar mengajar di kelas merupakan hal yang mutlak diikuti untuk menggali ilmu yang digeluti oleh mahasiswa secara spesifik. Karenanya melalui prosess itulah mahasiswa mendapat pengetahuan yang lebih mendalam mengenai ilmu yang mereka tekuni.
Disampig sebagai pembelajar mahasisawa juga dikenal sebagai kaum muda yang memiliki intelektualitas yang cukup mapan oleh masyarakat. Maka dari itu, kemampuan intelektual yang dimiliki hendaknya tidak disia-siakan. Untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam mengapresiasikan diri inilah UKM (unit kegiatan mahasiswa) dibentuk. Namun dalam kenyataannya, UKM masih belum mampu mengcover spesifikasi ilmu yang digeluti oleh mahasiswa. Dari sinilah berdiri himpunan-himpunan mahasiswa jurusan di tataran universitas baik itu universitas negeri maupun universitas swasta.
Himpunan mahasiswa jurusan adalah sebuah wadah kegiatan kemahasiswaan di tingkat jurusan dan anggotanya adalah mahasiswa yang ada di jurusan yang terkait. Dalam himpunan mahasiswa jurusan ini terdapat anggota yang memiliki latar belakang keilmuaan yang homogen. Kehomogenan ini membawa himpunan mahasiswa jurusan untuk membuat agenda-agenda dalam himpunanya sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni. Hal ini dapat meningkatkan kualitas ilmu yang dimiliki mahasiswa disamping bidang kepemimpinan dan managemen.
Dari beberapa prodi yang ada di Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon terdapat Prodi Pendidikan Matematika. Dalam rangka memenuhi kebutuhan mahasiswa jurusan matematika yang butuh aktualisasi diri (eksis) dalam mengaplikasikan ide, keilmuan, dan kreativitasnya maka dibentuklah himpunan mahasiswa jurusan matematika, HIMAPTIKA. Ini senada dengan pendapat praktisi pengembangan sumber daya manusia, M. K. Sutrisna Suryadilaga ( 2007: 9 ) yang mengemukakan bahwa,
“Hidup adalah eksis. Eksistensi atau hidup spiritual Nabi Muhammad SAW bersifat abadi dan tak bisa dimusnakan oleh kematian. Inilah hakikat hidup yang sejati.”
Kebutuhan akan eksitensi inilah yang membuat mahasiswa himpunan jurusan matematika (HIMAPTIKA) terus bertahan dan berkembang namun, pada kenyataanya minat mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan himaptika sangat rendah. Masih banyak mahasiswa berasumsi bahwa melibatkan diri dalam kegiatan himpunan mahasiswa jurusan akan menurunkan prestasi belajar karena banyak waktu belajar yang akan tersita untuk memikirkan dan menjalankan keberlangsungan HIMAPTIKA.
Apabila kenyataan di atas diabaikan dan dibiarkan terus-menerus maka, sangat mungkin keilmuan matematika yang dimiliki mahasiswa pendidikan matematika tidak dapat dikembangkan dan kampus akan redup dari cahaya keilmuaan yang cukup vital di di tengah intelektualitas kaum muda, mahasiswa. Berangkat dari sinilah penelitian ini dibuat. Asumsi yang berkembang dalam tubuh mahasiswa pendidikan matematika perlu dibuktikan benar atau tidaknya.

1.2 Rumusan Masalah
Penelitian ini akan meneliti mengenaiprestasi belajar dan peningkatan pemahaman mahasiswa matematilka yang aktif di HIMAPTIKA. Rumusan masalahnya adalah,
1. Apakah terdapat pengaruh keaktifan mahasiswa pendidikan matematika di himpunan jurusan matematika terhadap prestasi belajarnya?
2. Apakah terdapat perbedaan kompetensi antara mahasiswa yang aktif dalam kegiatan himpunan jurusan matematika dengan mahasiswa matematika yang tidak aktif dalam kegiatan himpunan?
3. Potensi apa saja yang dapat dikembangkan oleh mahasiswa yang aktif di himpunan mahasiswa jurusan matematika?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.3.1 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keaktifan mahasiswa pendidikan matematika di himpunan mahasiswa jurusan matematika terhadap prestasi belajar.
2. Untuk mengetahui perbedaan kompetensi antara mahasiswa yang aktif dalam kegiatan himpunan jurusan matematika dengan mahasiswa matematika yang tidak aktif dalam kegiatan himpunan.
3. Untuk mengetahui Potensi apa saja yang dapat dikembangkan oleh mahasiswa yang aktif di himpunan mahasiswa jurusan matematika.
1.3.2 Manfaat Pwenelitian
1. Memberikan manfaat bagi himpunan jurusan , khususnya jurusan matematika.
2. Menumbuhkan perhatian dan kesadaran pada mahasiswa, khususnya mahasiswa Pendidikan Matematika untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan-kegiatan keilmuan yang sesuai dengan bidangnya, matematuka.


BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Perkembangan Akal Intelektual
Ciri khusus beralihnya masa remaja menuju dewasa terangkum dalam satu kata ‘kemapanan’. Pada jenjang ini perkembangan akal intelektual mencapai pada tingkatan konsolidasi dan kemapanan dua keadaan ini mengambil bentuk sebagai berikut ( akrim ridho, 125-127 ):
“1. Mulai berfikir tentang alternative, 2. Berfikir dengan teratur dengan berbagai kemungkinan, 3. Produktivitas, 4. Pengambilan keputusan.”

Ad 1 Mulai berfikir tentang alternative
Pada jenjang usia yang lalu, seorang remaja tidak mau berpikir ketika sudah mendapat satu solosi. Akan tetapi sekarang dia sanggup menyimpan solosi yang pertama untuk kemudian
mendapat solosi yang kedua dan ketiga.
Ad 2 Berfikir dengan teratur dengan berbagai kemungkinan
Mahasiswa mulai mampu membandingkan berbagai tawaran solusi dan mampu memilih mana di antara solusi-solusi itu yang paling
cocok baginya. Di sana juga banyak dalil yang membuktikan bahwa
masuknya anak-anak pada jenjang usia remaja, tidak otomatis
menjadikan dia sampai pada derajat kematangan akal dan intelektual
dalam batas maksimal. Akan tetapi sebagai bukti seorang remaja
telah keluar dari jenjang usia remaja ke permulaan dewasa,
adalah sampainya pertumbuhan akal dan intelektual pada derajat
yang tinggi.
Dua bentuk inilah yang merupakan wujud sampainya seorang
remaja pada puncak kepandaiannya, berfikir dan produktif. Puncak
kematangan kepandaian tidak berhenti, akan tetapi terus berproses. Berbagai macam bebtuk berpikir sebagai dari berproses itu adalah;
a. Mulai dari cara berfikir yang mantiqi, yaitu kemampuan merangkaikan kejadian awal dengan hasil. Maka makin baiklah cara mereka berdilalog
b. Cara berpikir inofatif. Disini didapati keinginan yang sangat besar untuk pengembangan, selalu ingin menambah dan merangkai. Hal ini akan menjadikannya siap untuk memberi.
Tambahan kemampuan unuk memahami akan membawa pengaruh bagi: pertama, bertambahnya kemampuan dalam konsep bepikir, cara mengungkapkan kalimat dan kemampuan menyelesaikan permasalahan yang rumit. Kedua, spesialisasi akan semakin terlihat, denhgan dimulainya kemantapan dalam menekuni satu profesi.
Ad 3 Produktivitas
Semakin bertambahnya produktifitasnya, kecepatan dalam membaca dan berbagai jenis bacaan yang dikonsumsi pun bertambah. Mulai dari bacaan tentang spesialisasi satu bidang tertentu, tentang filsafat dan politik. Tentang catatan sejarah orang-orang terkenal.
Ad 4 Pengambilan keputusan
Bertambahnya kemampuan mengambil keputusan dan bagaimana memikirkan dengan diri dan untuk dirinya, terangkum dalam hal-hal sebagai berikut:
• Mulai memilih imbalan yang diberikan
• Menjatuhkan pilihan pada salah satu dari berbagai macam imbalan.
• Percaya diri ketika melaksanakan satu hal.
• Kemandirian dalam berpikir.
• Kemandirian dalam mengekspor satu hal yang hampir-hampir tidak menggantungkan pada orang lain.
Kemampuan membedakan mana yang disukai, mana yang lebih masuk akal, mana yang lebih realistis dan mana yang lebih pantas semakin menguat. Hal ini akan berakibat semakin bertambahnya kemampuan melakukan dialog, bagaimana meyakinkan orang lain, bagaimana mengarahkan kecenderungan dan keinginan. yang kesemuanya itu berubah menjadi semakin realistis. Disinilah semakin terlihat peranan pendidikan tinggi. Seorang remaja akan berusaha menerjemahkan apa yang diserapnya dalam bangku pendidikan ke dalam realitas kehidupan dan pekerjaan yang didalaminya.

2.2 Karakter, Sifat Mahasiswa Cerdas, dan Aktivitas Mahasiswa
Mahasiswa adalah tonggak harapan bangsa. Dipundaknya masa depan bangsa dipertaruhkan. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa khususnya mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Matematika hendaknya menjadi kader-kader pendidik anak bangsa yang akan “mencerdaskan kehidupan bangsa” memiliki kemampuan keilmuan matematika yang mumpuni. Kemampuan yang berkualitas serta kemauan yang keras haruslah menjadi karakter mahasiswa. Bergerak dengan keilmuan yang dimiliki adalah sifatnya. Mahasiswa cerdas bukanlah mahasiswa yang memiliki indeks prestasi yang besar tetapi ia, sama sekali tidak peka terhadap lingkungannya. Mereka yang cerdas adalah ia yang juga peka terhadap keadaan yang ada di sekitarnya.
Agar punya kwalitas sebagai mahasiswa plus, ukuran yang dipakai bukan lama atau sebebtar dalam kuliah tapi, mahasiswa haruslah (Alif: 3):
1. Open mind
Kata kunci untuk menjadi orang besar adalah open mind. Open mind berarti berani dan belajar banyak hal. Open mind juga berarti berani dikritik orang lain. Bepikir terbuka akan membantu mempermudah beradaptasi dengan lingkungan seperti apapun. Termasuk perkembangan jaman.
2. Visioner
Visioner atau memiliki tujuan dalam hidup dan apa yang dilakukannya.
3. Berjiwa interpreneur
Berjiwa interpreneur adalh mmpunyai pemahaman atau daya nalar melakukan suatu hal yang produktif atau menghsilkan
4. Mampu organisir massa
Maksudnya buka mengumpulkan orang banyak dan mengadakan demao tapi, mampu memimpin sebuah tim
5. Respect dan appreciate terhadap segala hal
Mau menghormati orang lain dan memberikan penghargaan terhadap jerih payah orang.
6. Pandai membawa diri
Pandai membawa diri dalam pergaulan bukan saja perorangan tapi juga mampu diterima di kelompok atau grup tertentu.
7. Melek teknologi
Mampu menguasai alat teknologi global seperti computer dan internet
8. Otak isi buku
Ini kwalitas khas mahasiswa. Dengan membaca banyak buku membuat seseorang mampu menghipnotis dengan isi buku yang dibaca. Dengan belajar dari pemikiran orang lain dari buku inilah mahasiswa beranjak dewasa dalam berpikir. Efeknya dapat merubah perilaku.
9. Sanggup tuangkan ide
Banyak di antara mahasiswa punya gagasan yang brilian. Untuk merumuskan ide bahkan memnanamkanya di kepala orang lain tentu butuh pengorbanan.
10. Media consumer
Media consumer maksudnya adalah mahasiswa dapat mengetahui informasi dan isu terbaru baik itu local maupun non-lokal.

2.3 Aplikasi Ilmu Matematika Dapat Menambah Pemahaman Matematika
Ilmu jika dibiarkan mengendap tanpa dipraktekkan lama-kelalamaan akan berangsur turun kemampuannya. Sama halnya dengan ilmu matematika. Dalam ilmu matematika seseorang dapat mnguasai teori-teori matematika dengan mempelajarinya lebih dalam. Tidak hanya sampai dipelajari tapi, ilmu itu juga harus digunakan.
Sebagai seorang mahasiswa calon guru, ia bukan saja mampu memecahkan soal-soal matematika yang rumit tapi, juga harus selalu berusaha mengembangkan kemampuan ilmunya agar semakin baik kwalitasnya. Matematikawan haruslah aplikatif dan peka terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya. Untuk memudahkan dalam mengembangkan ilmu matematika di tingkat perguruan tinggi dibutuhkan wadah (himpunan atau organisasi) yang dapat mengumpulkan mahasiswa-mahasiswa yang memiliki latar belakang keilmuan yang sama. dari keinginan eksis dalam mengembangkan spesialisasinya maka terbentuklah himpunan mahasiswa jurusan.
Dalam aktifitasnya himpunan mahasiswa jurusan akan lebih cenderung mengadakan kegiatan-kegiatan yang erat kaitannya dengan latar belakang keilmuan yang dimiliki anggotanya. Sebagai contoh himpunan jurusan matematika mengadakan kegiatan-kegiatan yang berhunbungan dengan ilmu matematika seperti, olompiade matematika, lomba cerdas tangkas matematika, buletin yang bertema matematika, kelompok belajar matematika dan lainnya.
Dengan mengaktifkan dirinya di himpunan mahasiswa jurusan maka mahasiswa yang ada di dalamnya akan terlibat dengan aktifitas-aktifitas yang sangat erat kaitannya dengan bidang ilmu yang ditekuninya. Hal ini akan membantu mahasiswa dalam mengembangkan dan menguatkan pemahaman bidang ilmu yang ditekuninya.

2.4 Mengembangkan Potensi di Organisasi
Kumpulan dua orang atau lebih yang memiliki tujuan yang sama disebut organisasi. Dalam prakteknya, melibatkan diri di himpunan mahasiswa jurusan tidak hanya bergelut dengan ilmu matematika saja tapi, mahasiswa juga harus mampu mengorganisir seluruh orang yang telibat di dalamanya. Karena hal itu maka struktur himpunan dapat tertata dengan rapih serta dapat mengundang ide-ide yang lebih kreatif dan inovatif untuk himpunannya.
Mahasiswa akan belaja tanggung jawab, kepemimpinan, manajemen, komunikasi, menghimpun dan merelisasikan ide-idenya dalam bentuk kegiatan serta banyak hal lain yang dapat dikembangkan di dalmanya.



BAB 3
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian
Pelaksanaan suatu penelitian tidak akan berjalan dengan baik jika peneliti tidak menentukan metode penelitian yang tepat untuk digunakan dalam penelitiannya. Hendaknya peneliti dapat menggunakan metode penelitian yang tepat dalam penelitiannya berdasarkan masalah yang diteliti. Dalam hal ini metode yang digunakan adalah metode penelitian survei.

Kerlinger ( dalam Riduwan, 2004: 49 ) menyatakan bahwa :
“Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data darii sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distributive, dan hubungan antar variabel sosialogis maupun psikologis.”

Penelitian survei biasanya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam, tetapi generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel-sampel yang representative (riduwan, 2004 : 49-50).

Dengan metode penelitian yang dipilih yaitu pnelitian survei penulis mencoba untuk menyajikan pengaruh keaktifan mahasiswa pendidikan matematika di himpunan jurusan matematika (HIMAPTIKA) terhadap pemahaman matematikanya.
Untuk menyajikan hasil penelitian dengan menggunakan model di atas, diperlukan sumber data, metode penelitian, dan analisis data yang mendukung.

3.2 Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.
Sehubungan dengan wilayah sumber data yang disajikan sebagau subjek penelitian ini, maka dikenal tiga jenis penelitian, yaitu:
“(1) Penelitian populasi, (2) Penelitian sampel, (3) Penelitian khusus” (Arikunto, 2000 : 129-130)
Dari ketiga jenis sumber data tersebut, penulis mengambil informasi dengan penelitian sampel. Sumber data yang dimaksud adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (mahasiswa yang aktif di HIMAPTIKA).
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah dengan mengolah data-data sampel dari populsi atas kuisioner terhadap responden. Penulis menggunakan teknik nonprobability sampling yaitu dengan mengambil dua puluh responden dari seluruh populasi yang terlibat di himpunan jurusan matematika (HIMAPTIKA) yang aktif mengikuti kegiatan-kegiatan himpunan jurusan matematika.

3.4 Populasi dan Sampel
Populasi yang diambil asdalah seluruh pengurus HIMAPTIKA FKIP Prodi Matematika UNSWAGATI Cirwebon dan sampel yang sdiambil adalah 20 orang pengurus.

3.5 Skala Pengukuran
Skala pengukuran penelitian ini menggunakan skala likert.

3.6 Metosde Analisa Data
Setelah data terkumpul, kemudian penulis menganalisa data berupa hasil kuisioner yang diberikan kepada responden. Penganalisaan data hasil kuisioner ditujukan terhadap kaitan antara pemahaman matematika mahasiswa dengan keaktifan mahasiswa di Himpunan Jurusan Matematika.


BAB 4
PEMBAHASAN

Dari kuisioner yang deberikan kepada mahasiswa jurusan pendidikan matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon penulis memberikan sepuluh pernyataan yang disi oleh responden dengan pilihan jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju.
Kuisioner yang dibuat mengacu pada skala likert dengan jumlah pernyataan positif dan pernyataan negatif memiliki jumlah yang sama. pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner itu adalah:
1. Saya mau dan senang aktif di himpunan jurusan matematika (HIMAPTIKA).
2. Tingkat pemahaman matematika saya menjadi lebih baik dengan bergabung di HIMAPTIKA dan saya pun dapat berinovasi dalam membuat soal-soal matematika.
3. Aktif di HIMAPTIKA membuang waktu dan mengurangi waktu bergaul saya
4. Saya malas bergabung dengan HIMAPTIKA karena tidak suka jika harus membuat soal-soal untuk acara LCTM dan OLIMPIADE.
5. Saya tidak bisa mengembangkan potensi saya yang berkaitan dengan matematika meskipun sudah aktif di HIMAPTIKA.
6. Aktif di HIMAPTIKA membuat saya dapat mengembangkan dan mengaplikasikan kemampuan matematika saya karena kegiatan LCTM dan OLIMPIADE MATEMATIKA menuntut kami belajar membuat soal dan dapat membaca soal dengan benar.
7. Saya punya keyakinan bahwa jika saya aktif di HIMAPTIKA maka waktu belajar saya akan berkurang dan pasti akan membuat IP saya jelek.
8. Aktif di HIMAPTIKA membantu saya untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan, tanggung jawab, dan berani tampil di depan umum.
9. Dengan aktif di HIMAPTIKA saya termotifasi untuk belajar matematika dan IP saya pun selalu 3.
10. HIMAPTIKA tidak memotivasi belajar matematika bahkan cenderung membebani saya.
Pertanyaan-pertanyaan itu dibuat disesuaikan dengan program kerja himpunan jurusan matematika periode 2009-2010. Penilaian kuisioner tersebut terbagi menjadi dua jenis yaitu, penilaian terhadap pernyataan positif dan pernyataan terhadap pernyataan negatif.
Pernyataan-pernyataan positif dari kuesioner adalah:
1. Pernyataan no. 1, Saya mau dan senag aktif di himpunan jurusan matematika (HIMAPTIKA).
2. Pernyataan no. 2, Tingkat pemahaman matematika saya menjadi lebih baik dengan bergabung di HIMAPTIKA dan saya pun dapat berinovasi dalam membuat sola-soal matematika.
3. Pernyataan no. 6, Aktif di HIMAPTIKA membuat saya dapat mengembangkan dan mengaplikasikan kemampuan matematika saya karena kegiatan LCTM dan OLIMPIADE MATEMATIKA menuntut kami belajar membuat soal dan dapat membaca soal dengan benar.
4. Pernyataan no. 8, Aktif di HIMAPTIKA membantu saya untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan, tanggung jawab, dan berani tampil di depan umum.
5. Pernyataan no. 9, Dengan aktif di HIMAPTIKA saya termotifasi untuk belajar matematika dan IP saya pun selalu 3.
Pernyataan-pernyataan positif dari kuesioner adalah:
1. Pernyataan no. 3, Aktif di HIMAPTIKA membuang waktu dan mengurangi waktu bergaul saya.
2. Pernyataan no. 4, Saya malas bergabung dengan HIMAPTIKA karena tidak suka jika harus membuat soal-soal untuk acara LCTM dan OLIMPIADE.
3. Pernyataan no.5, Saya tidak bisa mengembangkan potensi saya yang berkaitan dengan matematika meskipun sudah aktif di HIMAPTIKA.
4. Pernyataan no.7, Saya punya keyakinan bahwa jika saya aktif di HIMAPTIKA maka waktu belajar saya akan berkurang dan pasti akan membuat IP saya jelek.
5. Pernyataan no. 10, HIMAPTIKA tidak memotivasi belajar matematika bahkan cenderung membebani saya.
Penilaian terhadap pernyataan positif dan negatif berbeda. Penilaiannya adalah sebagai berikut:

jawaban pertanyaan Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat setuju 5 1
setuju 4 2
netral 3 3
Tidak setuju 2 4
Sangat tidak setuju 1 5

Untuk menentukan apakah keaktifan responden di himpunan jurusan matematika (HIMAPTIKA) dapat membuat dirinya lebih memahami matematika dan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya maka dibuat penilaian yaitu dilihat dari jawaban-jawaban yang responden berikan terhadap kuesioner yang diberikan peneliti.
Data jawaban responden terhadap tiap pernyataan kuisioner untuk membuktikan rumusan masalh yang telah dibuat, sebagai berikut:
4.1 Pengaruh Keaktifan Mahasiswa Pendidikan Matematika di Himpunan Jurusan Matematika dalam Prestasi Belajarnya.
Untuk membuktikan pengaruh prestasi belajar mahasiswa terhadap keaktifan mahasiswa pendidikan matematika di himpunan jurusan matematika, penulis telah membuat kuisioner untuk menguji kebenarannya. Dari sepuluh pertanyaan kuisioner itu penulis, membuat beberapa pernyataan yang berkaitan dengan dampak prestasi belajar mahasiswa pendidikan matematika. Yaitu pernyataan positif nomer 2, 6, dan 9 serta didukung dengan pernyataan negatif yang berkaitan dengan dampak keatifan mahasiswa jika aktif di HIMAPTIKA yaitu nomer 4, 5,dan 7. Dari kuesioner itu diperoleh data sebagai berikut:

GRAFIK HASIL JAWABAN 20 RESPONDEN TERHADAP 100 POPULASI TIDAK DAPAT PENULIS TAMPILKAN

Dilihat dari hasil jawaban responden yang didominasi dengan jawaban sangat setuju dan setuju, menunjukkan bahwa bergabung di HIMAPTIKA membuat mahasiswa lebih memahami matematika. Hal ini dapat meningkatkan kualitas keilmuan matematika mahasiswa sehingga berdampak terhadap indeks prestasi mahasiswa.

4.2 Perbedaan Kompetensi Antara Mahasiswa yang Aktif dan Mahasiswa yang Tidak Aktif di Himaptika
Hidup di dunia penuh dengan kompetisi. Begitu pula di lingkup perguruan tinggi. Setiap mahasiswa berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Manusia tidak akan mampu berkompetisi jika tidak memiliki kompetensi yang mapan. Oleh karena itu, sebagai seorang matematikawan sekaligus calon guru matematika menuntut mahasiswa matematika memiliki kompetensi di bidangnya.
Salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi di bidang matematika adalah dengan bergabung di Himpunan Jurusan Matematika. Disana terdapat berbagai program kegiatan yang mampu meningkatkan kualitas keilmuan dan bakat-bakat lain yang dimiliki mahasiswa. Salah satu program kerja HIMAPTIKA yaitu, Lomba Cerdas Tangkas Matematika dan Olimpiade matematika. Program tahunan ini selalu mendorong mahasiswa untuk berinovasi dalam mengembangkan keilmuannya. Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan itu dituntut untuk membuat soal-soal untuk Lomba Cerdas Tangkas Matematika dan Olimpiade matematika. Agenda tahunan HIMAPTIKA ini, mutlak menuntut mahasiswa dapat berinovasi dalam membuat soal-soal yang berbeda dari tahun ke tahunnya bahkan dari tiap babak penyisihan di tiap kali pertandingan cerdas tangkas matematika.
Hal di atas adalah salah satu perbedaan yang antara mahasiswa yang aktif di HIMAPTIKA dan yang tidak aktif. Selain membuat soal matematika yang inovatif, mahasiswa pun dituntut dapat membaca soal-soal matematika secara baik dan benar sehingga mendorong mereka untuk belajar dan memperbaiki pemahamannya terhadap matematika. Ini sesuai dengan fungsi HIMAPTIKA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon (dalam anggaran dasar himaptika unswagati cirebon: bab 3 pasal 6) yaitu,
1. Wadah kemahasiswaan Program Studi Matematika FKIP Unswagati Cirebon dalam memperjuangkan aspirasi mahasiswa pendidikan matematika.
2. Media komunikasi dan aktualisasi dalam melaksanakan dan mengembangkan kompetensi mahasiswa pendidikan matematika.
3. Wadah kaderisasi mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP Unswagati Cirebon untuk mempersiapkan kader-kader bangsa dalam rangka meningkatkan mutu dalam dunia pendidikan pada umumnya dan dunia pendidikan matematika pada khususnya.
Untuk mahasiswa yang tidak aktif di HIMAPTIKA mereka cenderung menghabiskan waktu studi nya di dalam kelas dan mengerjakan tugas-tugas dari dosen saja. Mereka cenderung jarang mencoba membuat soal-soal matematika dan tidak menggunakan kesempatan untuk belajar secara khusus membaca soal matematika yang benar di depan umum sehingga dimengerti oleh pendengarnya.
Keaktifan mahasiswa di himaptika pun menjadikan mahasiswa lebih baik dalam micro teachingnya sehingga membuat mahasiswa menjadi calon pendidik yang memiliki kualitas yang baik.

4.3 Potensi yang dapat Dikembangkan
Potensi yang dapat dikembangkan di Himpunan Jurusan Matematika selain kompetensi yang berkaitan dengan keilmuannya adalah:
1. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan.
2. Menumbuhkan bakat interpreneur karena di HIMAPTIKA ada bidang dana usaha yang aktif dalam menambah kas himpunan.
3. Meningkatkan kemampuan komunikasi karena di HIMAPTIKA mahasiswa dapat belajar tampil dan berbicara di depan umum.
Selain tiga potensi di atas masih banyak potensi-potensi yang dapat di kembangkan oleh mahasiswa dengan ide-idenya.

4.4 Simpulan dan Saran
1. Simpulan
Keaktifan mahasiswa pendidikan matematika di HIMAPTIKA dapat meningkatkan pemahaman matematika mahasiswa matematika. Oleh karena itu, asumsi yang berkembang di kalangan mahasiswa jurusan matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan bahwa melibatkan diri dalam kegiatan himpunan jurusan akan menurunkan prestasi belajar mahasiswa adalah tidak benar. Aktif di himpunan jurusan bahkan akan lebih meningkatkan pemahaman matematika mahasiswa.

2. Saran
a. Untuk Mahasiswa Pendidikan Matematika
Mahasiswa harus lebih bersemangat berpartisipasi di Himpunan Jurusan Matematika karena ternyata keaktifan di HIMAPTIKA tidak akan menurunkan prestasi belajar tetapi, sebaliknya akan menambah tingkat pemahaman matematika. Bagi mahasiswa yang belum aktif di HIMAPTIKA mau menumbuhkan niat untuk melibatkan dirinya di kegiatan-kegiatan HIMAPTIKA. Ini akan sangat membantu dalam pembuatan soal-soal matematika yang digunakan untuk Lomba Cerdas Tangkas dan Olimpiade Matematika. Munculkan ide-ide baru yang menjadikan himaptika lebih baik lagi.
b. Untuk Himpunan Jurusan Matematika
Himpunan jurusa matematika hendaknya lebih bisa merangkul mahasiswa matematika dalam kegiatan-kegiatannya serta dapat menampung aspirasi mahasiswa matematika. Kegiatan-kegiatan yang sudah bagus harus dipertahankan.
c. Untuk Dosen-dosen, Prodi Pendidikan Matematika dan Universitas
Dosen-dosen hendaknya selalu membimbing aktifis HIMAPTIKA dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya.
Jurusan dan Universitas hendaknya dapat mendukung kegiatan HIMAPTIKA baik moril maupun materil



DAFTAR PUSTAKA

Alma, buchari. 2004. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suhasini. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Risdho, Akrim. 2005. Jadi Remaja Tanpa Masalah. Surakarta: Mansdiri Visi Medsia.

Suhwerman, Erman, dkk. 1990. Evaluasi pensdisdikan Matematika. Bandung: Wijaya Kusuma.

Suryadilaga, M.K, Sutrisna. 2007. The Balance of ways. Jakarta: Hikmah.
Media IMMNI: Volume 8 1/2009


LAMPIRAN KUISIONER
NO PERNYATAAN KRITERIA
1 Saya mau dan senag aktif di himpunan jurusan matematika (HIMAPTIKA)
2 Tingkat pemahaman matematika saya menjadi lebih baik dengan bergabung di HIMAPTIKA dan saya pun dapat berinovasi dalam membuat sola-soal matematika
3 Aktif di HIMAPTIKA membuang waktu dan mengurangi waktu bergaul saya
4 Saya malas bergabung dengan HIMAPTIKA karena tidak suka jika harus membuat soal-soal untuk acara LCTM dan OLIMPIADE
5 Saya tidak bisa mengembangkan potensi saya yang berkaitan dengan matematika meskipun sudah aktif di KIMAPTIKA
6 Aktif di HIMAPTIKA membuat saya dapat mengembangkan dan mengaplikasikan kemampuan matematika saya karena kegiatan LCTM dan OLIMPIADE MATEMATIKA menuntut kami belajar membuat soal dan dapat membaca soal dengan benar
7 Saya punya keyakinan bahwa jika saya aktif di HIMAPTIKA maka waktu belajar saya akan berkurang dan pasti akan membuat IP saya jelek
8 Aktif di HIMAPTIKA membantu saya untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan, tanggung jawab, dan berani tampil di depan umum
9 Dengan aktif di HIMAPTIKA saya termotifasi untuk belajar matematika dan IP saya pun selalu 3
10 HIMAPTIKA tidak memotivasi belajar matematika bahkan cenderung membebani saya

Ket:
SS = SANGAT SETUJU
S = SETUJU
N = NETRAL
TS = TIDAK SETUJU
STS = SANGAT TIDAK SETUJU
Powered By Blogger