Diary matematikawan 5

oleh Sri Asnawati pada 28 April 2011 jam 0:40

Adalah sia-sia mencari aphotema jika vektor yang dilalui masih juga panjang. Lalu phytagoras seolah memberi solusi membantu menemukan range nya.

Kupikir himpunan itu terdiri dari angka-angka yang indah tapi nyatanya hanya himpunan kosong. Nol pun nihil.

Tak rasional jika aku mengatakan bahwa itu adalah sebuah aksioma yang tak perlu dibuktikan kebenarannya. Ah, akhirnya itu sekedar teori yang harus dibuktikan. Siapa bilang 5+4=9? Sudahlah hatiku... Kali ini kau dibatasi aturan modulo 7. Sama sekali bukan sembilan hasilnya. Marilah kita cari penyelesaiannya agar kurva hidup kita naik kuat. Linier. y=x.

Aku memang bukan sastrawan tapi hanya seorang matematikawan. Tapi jangan kau bilang jemu karna aku pun punya imajinasi. Bukan! Bukan imajinasi bak dongeng irasional tapi imajinasiku terbingkai seperti bilangan imajiner. Dan si imajiner akan menjadi real jika dikalikan dengan sesuatu. Sekarang, tinggal menunggu pembuktian yang kucari sepanjang selang tak terhingga.

Aku harus sadar benar bahwa matematikawan seperti diriku harus mampu mensubstitusikan senyuman dan mengeleminasi air mata. Biar kutemukan kebahagiaan di ujung senja.

1 komentar:

Anonim at: 25 Januari 2013 pukul 10.22 mengatakan...

1 prtanyaan,,
apakah kehidupan jg punya rumus sprti matematika dgn jwbn pasti??

Posting Komentar

Powered By Blogger