TAK INGIN TERPUBLIKASIKAN

kebiasaan ini diawali sejak SD dulu bersama dua orang sahabat kecil. kami adalah kumpulan pemimpi yang mengurai cita di ujung senja di tengah hamparan hijaunya padi dan kemilau senja yang mempesona. persahabatan yang hangat dan sedikit liar. Dua orang itu masih tetap hidup di hatiku. tidak pernah kunjung pergi hingga kini. aku lebih suka ilmu alam dan iptek. sama sekali tak suka sastra. tapi satu orang itu benar-benar bertekad ingin masuk sastra inggris. setiap kali kami bertiga duduk diantara daun-daun padi dia ampir selalu membawa buku sastra. novel, cerpen, atau kumpulan puisi. selalu sastra.



akhirnya aku mula mencoba membaca apa yang dia suka. yang paling aku ingat adalah LELAKI TUA DAN LAUT karangan Ernes hemingway dan tulisan-tulisannya. aku panggil dia Stefy. namanya Stefany Caroline. tentu saja itu bukan nama dia yang sebenarnya karna kami pemimpi dan liar imajinasi. kadang aku rindu sangat rindu pada dua sahabat itu yang kini susah sekali ditemui. satu di luar negeri satu di jawa tengah. dan air mata tetap saja meleleh saat sms atau telpon dari luar negeri datang di ponsel. bahkan kabar aku sakit pun dia tahu sangat cepat. TRIMAKASIH untuk kalian yang kucinta, Katie dan Stefy.



ini adalh imbas dari kebiasaan yang kalian tularkan dulu.

malam ini aku menulis sebuah karya sangat SKS hasil wawancara dengan seseorang tentang penggarapan skripsi. kucoba mengeluarkan kemampuan sampai begadang hampir dini hari dan harus dikirim besok. pasrah saja. tidak terlalu berharap lolos. jika lolos maka karya yang ku garap akan dibukukan dan beredar di pasaran walau masih dalam bentuk antologi.

hari terus berlalu dan aku lupa dengan tulisan yang pernah ku kirm. tidak pernah mencari tahu lolos atau tidak tidba-tiba aku membuka sebuah halaman web yang menyataan bahwa karyaku lolos. aku hanya membagi kabar dengan Bunda tercinta karena beliau yang selalu menemaniku jika aku begadang untuk menulis. tapi, ada seorang saudara seperjuangan yang tahu tentang kabar itu. MALU bukan kepalang. mulanya tak mau mengabari siapa pun tapi tidak tahu terimakasih juga kalau si narasumber tak diberi kabar. kuputuskan untuk membagi infonya dengan narasumber. ku ucapkan trimakasih juga pada nara sumber yang telah ku tanya ini itu dan ku kutip beberapa tulisan yang pernah ia buat karena dia adalah tokoh utama dalam tulisan itu.



selang hari-hari berikutnya diputuskan karyaku tidak bisa dibukukan karena bukan pengalaman pribadi itulah inti pesan elektronik yang kubaca. aku cuma nyengir saja karena jika terpublikasi sepertinya......................

bahkan dalam doa aku benar-benar berharap itu tidak jadi dipublikasikan.



MY TRUE STORY

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger