Adzan magrib yang dikumandangkan anak masjid menelan surya yang sudah tak berdaya. Burung kembali ke peraduannya tapi aku tahu dia masih juga setia untuk PEMUDA dan PERJUANGAN.
Dialah saksi sejarah peradaban pemuda bermasa 4 tahunan itu. Aku terheran-heran mengapa dia tidak pergi saja mencari kebahagiaan yg selayaknya ia dapatkan. Kenapa ia rela dijaga satpam yang tak bisa diajak berbincang!
Sore yg sendu itu hujan lebat mendera dan membuatku terjebak di bawah naungan lambang akademis. Sendiri dan sepi.
"sendiri saja?ah, lagi2 kamu ada disini. Masih tak bosan mendengar curahan hatiku?" suara macan ali mengagetkanku.
"heh?" aku tak mengerti "sedih lg gara2 paha2 yg molek?"
"bukan" macan ali menggelengkan kepalanya. Ju2r saja kadang timbul rasa takut jika berhadapan dg nya. Aku takut kalau dia mencabik2ku.
"aku ingin bercerita tentang cahaya terang yang membuatku tak mau pergi dari sini"
"sepertinya menarik. Apa itu?" tanyaku penasaran.
"kau tahu? dipojok kandangku itu ada cahaya paling terang. Disana ada cerita tentang cinta dan penderitaan. Air mata dan gelak tawa. Ada ilmu dan perjuangan, NURUL ILMI. Aku tak tahu kenapa pemuda yang jumlahnya belasan itu bisa membuaku tak berdaya. Mampu mengalahkanku yang bertaring. Sujud mereka seolah merontokkan taringku jika aku ingin memangsanya. Cahaya itu terlalu menyilaukanku saat aku berusaha menerkamnya. Dan sekarang aku tahu bhw aku mencintai cahaya itu"
"dari benci jd cinta?"
"akan sll cinta. Aku iri. Iri pada mereka. Ikatan mereka bkn ikatan persahabatan. Bkn ikatan lembaga. Bkn ikatan krn hobi dan kegemaran tapi. . . "
"tapi apa macan ali?"
"sebuah ikatan yg membuat Rosul dan para syuhada iri. Ikatan cinta atas Maha Pemilik Cinta. Tangis dan derita mereka aku saksikan. Yang aku tahu mereka begitu sering saling mendoakan. Yang laki2 dibilang kampungan oleh pemuda sebayanya tp dimataku merekalah pemuda teguh pemegang prinsip yg hak. Yang perempuan dibilang oleh teman2 sejawatnya kuno dengan kerudung yang berjuntai panjang tapi dimataku mereka terhormat. Kau tahu? Aku punya rahasia besar atas mereka. Itulah yang membuat mereka tak gentar dengan badai. membuat air mata menjadi kekuatan dahsyat."
"rahasia macam apa itu? Cobalah beritahu. Aku penasaran"
"baiklah. Akan aku ceritakan padamu. Aku percaya padamu. Sebuah doa indah yang dilantuntak sangat syahdu dan indah dr hati mereka,
"YA ALLAH, sesungguhnya Engkau tahu bahwa hati ini tlah berpadu berhimpun dalam naungan cintaMU. . .
Bertemu dlm ketaatan. . .
Bersatu dalam perjuangan. . .
Menegakkan syariat dlm kehidupan. . .
Kuatkanlah ikatannya. . .
Kekalkanlah cintanya. . .
Tunjukilah jalan2nya. . .
Terangilah dg cahayaMU yg tiada pernah padam. . .
Ya ROBBY. . .
bimbinglah kami. . .
Lapangkanlah da2 kami dg karuni iman dan indahnya tawakal padaMU. . .
Hidupkan dlm ma'rifatMU. . .
Matikan dlm syahid dijalanMU. . .
ENGKAULAH PELINDUNG DAN PEMBELA. . .
Kuatkanlah ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan2nya. Terangilah dg cahayaMU yg tiada pernah padam. . .
YA ROBBY bimbinglah kami" itulah doa2 mereka yang membuatku merinding." mata macan ali berkaca-kaca. Sambil pergi meninggalkanku. Ah, mungkin dia malu menangis haru di hadapanku.
Wahai ukhti. . .wahai akhi. . .tahukah? Aku bergetar. Jiwaku berguncang. Hampir 4 tahun kita belajar ukhuwah ini. Dari tiap tahap ukhuwah yang kita rajut dg tangis dan tawa. Itu adalah indah. Ku ucapkan trimakasih atas segalanya. Kalian mengajariku banyak hal.
Jazakumullah khairon katsiron. .
Cahaya Putih di Kandang Macan Ali
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

1 komentar:
assalamu'alaikum,
ternyat sry punya blog,bagus bagus tulisanya
Posting Komentar