Macan ali tetap terpaku. Ia setia mendekam diterpa panas dan hujan hanya untuk menyaksikan pemuda-pemudi bangsa dalam memperkaya dirinya dg balutan ilmu di ruang-ruang sempit yg bertaburan cahaya. Pandangnya lurus tepat menghadap jalan pemuda memandang mahasiswa masuk dalam kampus swadaya gunungjati namun, rupanya macan ali tak jua lupa akan separuh jiwanya yg terletak di sebuah jalan perjuangan. Kali ini ia terlihat begitu mtturung. Bukan! Bukan karena tak terurus tapi....krn letih menyaksikan para pencetak generasi mendatang yang singgah empat tahunan di tempat yg ia jaga itu,PEREMPUAN.
Satu tahun yg lalu, satu bulan yg lalu, satu minggu yg lalu, satu hari yg lalu, bahkan sampai hari ini pemandangan ini makin menggiurkannya untuk memangsa betis yg terlihat penuh dg dagin. Asal kalian th ia, macan ali tak senang menyantap daging kalian. Ia lbh suka daging ayan. Friendchicken lah...
Td malam, macan ali datang padaku. Ia tumpahkan segala kekesalannya yg tak tertahan lg stelah skian lama ia pendam, "makin hari aku makin geram.ada apa dg perempuan UNSWAGATIku?tiap hari aku makin srg melihat kain ketat membalut tubuh perempuan. Makin sering aku menyaksikan rok mini bertaburan. Makin jemu aku menyaksikan punggung dan pusar yg tercecer begitu sj.knp kalian ini,wahai perempuan?apa kalian bgt pelit untuk menambah bbrapa meter kain lg agar pantas kalian kenakan?kalian ingin d blg cantik, iya?norak sekali jika begitu!", kata macan ali marah sambil meneteskan butiran air mata.
Aku mencoba menjadi pendengar yg baik dan ku branikan diri bertanya padanya, "apa yg kau inginkan macan ali?aku ini perempuan. Aku pun mahasiswi unswagati. Tlg beritahu km jk kami ini terlihat begitu bodoh dimatamu. Mungkin aku dan kawan-kawan mahasiswiku harus mengoreksi diri. Aku yakin kawan-kawanku itu masih cukup memiliki nurani untuk mendekat pada nilai-nilai agama dan moral. Kumohon katakan padaku agar aku dapat menyampaikan pesan darimu, macan ali. . .katakan dengan sejujurnya. Biar sakit tak apa jika itulah yang terbaik untuk perempuan unswagati. Insyaallah aku akan menyampaikan kata-katamu pada mereka",ku katakan semua itu dengan muka yg sangat tertunduk karena malu yang tak tertahan.
"aku tak meminta banyak dari kalian. Aku hanya ingin kalian kenakan busana yang pantas dan layak untuk seorang intelektual perempuan seperti kalian. Longgarkan kain yang ketat itu, panjangkan rok mini kalian, dan tutup punggung serta pusar kalian. Itu saja. Aku pikir kalian akan terlihat lebih cantik dan lebih memiliki harga diri dengan balutan busana yang sopan. Aku pun tahu kalian paham kalam Robb untuk kalian,perempuan. Tak perlu meniru-niru artis jebolan Hollywood. Aku yakin kalian punya prinsip. Inilah bentuk cintaku pada perempuan unswagatiku. Sampaikan pada kawan-kawanmu bahwa aku sangat mencintai mereka semua. Inilah bentuk perhatianku pada mereka", macan ali mengutarakan semua harapannya untuk mahasiswi unswagati lalu ia berkata lagi, "aku yakin kalian akan berubah. Aku akan menyaksikan perubahan kalian dari sini. Dari depan kampus yang selalu ku jaga. Agar pemuda dan perjuangan terlihat lebih anggun dengan keberadaan kalian," setelah mengatakan itu ia langsung bergegas kembali ke tempatnya. Menjaga unswagati, itulah pekerjaan yang amat ia cintai.
Kawan. . .maukah kalian mengabulkan permintaan macan ali itu? Aku tak ingin kita, perempuan terlihat begitu norak di matanya. Mari sedikit demi sedikit mencoba sarannya
dari macan ali untuk perempuan unswagati
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar