idul fitri di desaku yang kucinta

Seperti layaknya malam idul fitri pada umumnya,alunan takbir menggema dari masjid dan mushola-mushola kampung. Malam yang cukup meriah jika dibandingkan malam-malam lainnya. Anak2 kecil larut dalam kegirangannya.begitu juga pemuda desa (saya dirumah saja,pen). Orang-orang hilir mudik tuk membayar zakat. Malam yg indah. GROGOL benar-benar tak sepi karena ada takbir keliling tiap tahunnya. Kata adikku tercinta, "i sekarang takbirannya sampe klayan tahu!".hmm. . .ini jarang terjadi karena biasanya cuma keliling kampung.

Gema takbir terus saja mengalun. . .

Tak terasa si fajar di hari nan fitri tampak mempesona. Rupa-rupanya ia tak mau kalah dengan semangat penduduk desa yang pergi untuk solat ied. Sumua diajak. Sampai-sampai habis anggota keluarga di rumah. Semuanya pergi ke masjid. Ada yang berangkat pagi-pagi buta saking semangatnya.
Sholat pun berlangsung sangat syahdu meski ada saja tangisan balita.
Stelah sholat usai maka tradisi di desaku adalah keliling kampung tuk saling bersalam-salaman. Biasanya berkelompok. Saya tetap pilih dirumah. Menunggu rombongan-rombongan datang. Dan benar saja banyak. Biasanya yang paling heboh kelompok laki-laki RT01. Dan ibu sy juga bilang, "warga RT01 emang semangat tiap tahun tuk keliling bersalam-salaman"

hari nan fitri mengalir begitu indah. . .

Malam pun datang lagi. Masih suasana idul fitri. Tak paham dengan apa yang terjadi tiba-tiba ada suara teriakan laki-laki. . .sangat keras!!
Saya berfikir, ah paling tukang mabok yang lagi ngoceh nggak karuan.

Tak dinanya desaku gempar dengan kepulangan pelaku mutilasi yang sudah pulang kerumah. Saya baru tahu malam ini dari status fb kawan-kawan satu desa.
Benar rupanya. Huff suara sirine menukik. Mengusik ketenangan malam. Mungkin juga ada suara, dor dor dor tapi saya tidak dengar. Pemuda dan bapak-bapak berjaga. Kali aja "...ada penyusup..." (kata alfian di statusnya). Lembur!! Polisi menyisir. Katanya 5 orang tertangkap (saya tidak tahu jelas). Suasana desa malam ini benar-benar mencekam. Saya benar-benar tidak bisa mendeskripsikannya. Jam 23.00 hari minggu,20 september 2009 ku tulis kisah ini. Ah, akhirnya terdengar juga suara "DOR!!" sampai saya kaget...


Dan malam pun tetap berlanjut. Suara sirine dan tembakan pun mungkin akan terdengar lagi.

Akhirnya harus bisa tidur dengan alunan sirine dan suaran senapan. Ini sudah kesekian kalinya aku alami jadi santai saja.

Untuk pemuda grogol, selamat lembur. . .

Untuk aparat selamat bertugas semoga misinya cepat usai. . .

Untuk para ibu, saya yakin kalian cemas memikirkan anak laki-laki kalian. Berdoa ya bu. . .

Dan,
mohon maaf lahir dan batin.

Ya ROBBY, ampuni kesalahanku, kesalahan kedua orang tua ku,saudara2ku, saudara2 seperjuangan, dan seluruh umat islam khususnya umat islam GROGOL.amin

malam. . .akan tetap berjalan dengan kisahnya. Semoga ada hikmah yang dapat mencerahkan dan ada akhir yang membahagiakan.


-KUTULIS PENUH DEDIKASIH UNTUK SEBUAH DESA TEMPATKU TUMBUH-

¤mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan¤

1 komentar:

Anonim at: 6 Januari 2010 pukul 22.51 mengatakan...

Lalu, apa yg dibanggakan dari desa seorang Sri Asnawati...?

Posting Komentar

Powered By Blogger