merindumu

Magrib bermandi cahaya di cordova. Yang di dalamnya terdapat pemuda-pemuda gegap gempita menerawang langit dengan teropong-teropong canggih dan musabaqoh matematika tingkat tinggi berserakan di tiap jengkal kota bagi prajurit-prajurit masa depan, persis saat yang sama Paris dan London masih dipenuhi oleh penguasa zalim pemangsa gelang dan kalung jimat dalam sistem tubuh mereka di tengah rawa dan hutan belukar.

ISLAM. . .

ISLAM. . .

Rahmatan lil'alamin. . .

Allah yang begitu cinta pada kita memberikan karunia monumentalNya pada manusia ini. . .

Yang hingga kini namanya selalu disebut dalam shalat-shalat kita. . .

Yang hingga kini sentuhan dakwahnya masih terukir di benak kita. . .

Yang begitu indah perangainya. Yang begitu santun kata-katanya. Yang begitu menggetarkan nasihatnya. Ah, aku tak bisa melukiskan semua itu, wahai suri tauladan umat. . .

Ya Rosulullah, aku rindu padamu.
Ya Rosulullah, kami rindu padamu.

Engkaulah sang IDOLA yang tak kan tergantikan dengan artis-artis murahan atau tokoh-tokoh yang penuh kepalsuan. . .

Sungguh beruntung generasi awal islam yang bisa mereguk nikmatnya RAMADHAN bersamamu. . .
Ramadhan yang kita nantikan sebagai bulan penuh tarbiyah dan muhasabah diri. Di bulan ramadhan bangsa kita pun merdeka. Sungguh penuh berkah. . .

MUHAMMAD,
baik budinya. . .
jujur katanya. . .
santun perangainya. . .
dia teladan bagi kita semua sebagai karuni yang diberikan ALLAH bagi semua. . .

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger