Malam ini dunia menarikku pada masa yg tlah lalu. Air mata langit m'buat basah bumi hingga lembap ke relung2 hati. Ya,dlm hujan ada lagu yg hny didengar oleh mrk yg rindu. Ia mengingatkan masa lalu dan membangkitkan inspirasi. Aku pun bersenyawa dengannya meneteskan butiran putih penuh kejujuran. Ini bukan hny menangis semalam tp, aku disekap rindu pd ia yg tlah pergi terlampau jauh dr pandangan. Mengapa msh jg ia berani mengusikku sepanjang mlm hngg pagi.
Dunia adalah laboratorium para ilmuan kehidupan. Di dalamnya terjadi bnyk reaksi kehidupan yg hny bs diamati dg teleskop kepekaan oleh mrk yg menginginkan penemuan kebahagiaan.
Kelas 4SD. Semuanya sama. Tdk ada yg baru kecuali guru kelas km yg nasrani. Ini m'buat km canggung pd awal2 krn km hrs terbiasa mengucapkan slm yg tdk spt biasanya. SD kampung ini yg menjadi tempat penelitian pertamaku ttg kehidupan dan impian. Aku rindu masa itu. Aku rindu pada seseorang. Ya, susah benar aku menemui bocah lelaki itu skrg tp bayangan 'ia berjalan' kadang melintas bgt saja. Bahkan sangat mempengaruhi emosiku. Kejadian itu telah mengendap berpuluh thn tp msh jua tak terhapus dr ingatan.
Senyum dan tawanya msh terekam sempurna. Bahkan suaranya memanggil namaku msh aku ingat. Dia yg kurus dan tdk bgt tinggi dg balutan seragam merah putih yg dekil sll dtng kesekolah. Ya, sll dg ikat pinggang d celana krn dia kurus. Saat itu dia du2k di pojok plg belakang. Sementara aku du2k d pojok plg depan. Jk ditarik garis dalam ruang kelas itu mk posisi aku dan dia akam membentuk diagonal. Dia anak tukan becak dr kampung sebelah yg sring ku dapati menggendong adik2y yg kecil. Terlalu dewasa dan bijaksana untuk anak umur 10 tahunan.
Itulah kelas baruku yg dijalani dg penuh semangat melakukan berbagai hal. D kelas 4 inilah aku menemukan penemuan fenomenal. Setiap hari'y terus berlalu smp aku merasa ad yg kuran. Aku lihat kursinya yg sll kosong. Dia tdk pnh dtng ke sekolah lg. Padahal aku rindu dg sapaan'y padaku, "Gadis. . " dg lembut sambil tersenyum. Sampai km dapati kabar yg membuat sakit. Abi, anak lelaki kurus yg ramah itu kecelakaan. Kakinya diampultasi satu. Robb memilih dia. . .si kurus yg ternyata Allah anggap mampu meraih ketabahan.
Kami menengok'y beramai2 bersama para guru. Rumah'y yg kecil dijejali olh km yg tll bnyk. Tentu sj km smua tdk bs msk. Dia hny terkapar d ranjang besi. Melihat abi kecil spt itu air mataku mau tumpah. Aku segera lari keluar dr rmh'y. Aku tdk mau ad air mata untuk Abi hr itu. Aku ingin senyum sj yg ada. Setelah aku bs menguasai diri aku, dpt b'gabung lg dg tmn2 lain'y. Dlm hati aku bertanya, "apa km bs sekolah lg abi?"
2bln kursi itu kosong smp akhir'y berita bahagia itu datang d tengah2 kami. Bsk Abi akan masuk sekolah lg. Hr itu suasana kls jd riang. Mungkin krn km sangat meridukan Abi.
Esoknya dia dtg dg kaki yg tdk sempurna. Berjalan dg 2tongkat yg diapit di ketiaknya. "abi...itukah km?" ungkapku dlm ht. Ya,dia tlah kembali. Kls ini tlah lengkap kembali. Km smua menyayanginya. Tdk pnh memperlakukan'y berbeda. Ah, Abi...senyummu tetap sm dan kau jd lbh mempesona.
Abi...lelaki kecil itu yg pertama-tama mengajariku kehidupan saat aku berusia 9th. Aku terpikat olh ketabahan'y. Aku kagum akan kelembutan'y. Dan aku terpesona pd pengabdian dan pengorbanan'y pd org tua. Dialah motivator pertama yg kukenal. Yg memotivasi tanpa kata dr mulut'y. Knp Abi?knp aku tdk bs lupa pd mu. Knp bayang2mu kadang muncul di sela2 aktifitasku tanpa ku undang pun! D angkot, d perpustakaan, d ruang kuliah bahkan d mlm ini. Air mt bnyk keluar d sunyi mlm mengingat apa yg tlah kau ajarkan pdku. Saat itulah bola mataku menangkap ada yg berbeda dr mu. Kau membuat aku jd malu jk bermalas2n meraih mimpi krn kau mengajariku menapaki mimpi dg sempurna d kehidupan ini.
Pg itu...saat embun bergelayutan d ujung2 daun. Saat kabut merapi membuat buram lapangan bola tempat kt berlarian. Suara burung seolah memberi pesan yg penghabisan. Kabar itu dtng mengusik bljr km d pagi hr.
"abi telah pergi. Kecelakaan lg. Meninggal d tempat kemarin sore," s'org lelaki menyampaikan berita yg rasa'y spt hujan zenital.
"bgmn kejadian'y?memang dia mau pg kemana?" guru km bertanya.
"dia membantu ibunya d pasar. Saat mau menyebrang jln dia tertabrak mobil," lelaki itu pamit meninggalkan kelas stlh selesai bicara.
Mendengar itu rasanya ada yg sakit. Abi, kau pergi? Pergi meninggalkan aku? Pergi meninggalkan kami? Tapi, disampingku msh ada Cinta dan Rindu. Itulah yg membuatku tetap teguh berdiri. Satu saat nanti aku pasti bertemu dg seseorang yg nanti kupanggil dg sebutan Umair. Bukan untuk menggantikanmu tp untuk meneguhkan mimpi. Ya, merangkai perjuangan untuk menuju bahagia. Tenanglah Abi krn smp detik ini msh blm ada yg mampu mencabutmu dr hatiku. Pada saatnya akan ku ganti dirimu dg mercusuar yang menggenapkan hidup.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar