Umair#3

Awalnya langit tak berbintang, gelap. Lalu angin dingin berhembus menusuk tulang kering. Hujan terlalu lebat untuk kesepian seperti ini.

Aku dan langit seolah berkomplot atas keadaan yang terlampau sepi dengan tangis karena menahan rindu tak bertuan. Aku titipkan padaNya gundukan rindu yang telah menyesaki ruang hati.

Bukan seperti yang kalian bayangkan. Kisah antara aku dan Umair adalah cerita abadi yang tak akan tergerus oleh putaran masa. Cinta kami tercatat dalam lembar-lembar peradaban agung cinta yang suci. Cinta yang tanpa noda dan kupastikan Cinta antara aku dan Umair mendunia akhirat.

Kali ini aku tak mau payah. Umair terlalu banyak membuat skenario atas pertemuan-pertemuan kami. Giliranku yang harus membuat skrenario pertemuan bulan ini. Kupastikan kau terpesona dengan skenarioku. Aku yakin dia akan penasaran. Tapi, aku ingin mengajak seorang lagi.

Aku pikirkan ide ini selama dua hari. Kita akan bertemu di lampu merah yang paling bagus di kota cirebon. Kalau cuaca bagus gunung ciremai bisa terlihat sangat mempesona. Ya, semoga cuaca hari itu bagus. Aku akan membeli kue banyak-banyak karena kita akan bernyanyi dengan anak jalanan dan anak punk. Aku telah menghubungi mereka agar bisa berkumpul di hari itu. Kau tahu? Aku request lagu2 bagus dan tentu saja lagu kesukaanmu. Tampaknya aku akan melihat kau bahagia.

Ah, kau harus tahu ternyata mereka minta dibayar 3ribu per orang untuk mendendangkan yang kau sukai. Tapi tdk apa.

(bersambung krn bnyk sms)

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger